aku dilahirkan bukan ditengah-tengah keluarga kaya. Namun aku bersyukur, justru dari kesederhanaan itu aku mendapatkan banyak kekayaan. Aku ada dalam keluarga yang awalnya tidak punya rumah tinggal pribadi, mobil pribadi, perabot rumah tangga yang bagus, ataupun peralatan elektronik super canggih yang update teknologi terus.
Ayahku hanya seorang perwira TNI-AD, ibuku juga seorang kowad yang tidak pernah naik pangkat cepat. Yah, walaupun mereka berdua kerja, tapi sepertinya gaji tiap bulan hanya sekedar cukup untuk hidup dan sedikit tabungan. Waktu aku kecil, sungguh tidak ada kesenangan karena kemewahan. Kalaupun ada cerita makan di restoran mahal, pasti karena diajak komandan Bapak atau Ibu. Hehehe… ga apa, yang penting pernah nyicip :p
Aku dan adikku lahir saat bapak dan ibu dinas di Pontianak. Aku ingat saat itu kami tinggal di rumah dinas, dan hanya ada satu kendaraan, yaitu motor bebek merah. Masih ada sedikit memori saat diajak bapak jalan-jalan pakai motor itu. Satu motor ber-empat! Aku di depan, Bapak mengendarai, dan Ibu menggendong adikku di belakang. Yah, pemandangan seperti ini masih sering aku jumpai, dan ketika aku melihatnya…memoriku langsung lari ke kota Pontianak. Disana pun aku pernah merasakan himpit-himpitan berkendara motor koq. (:
Hanya beberapa tahun di Pontianak, kami sekeluarga pindah ke Bogor. Kota yang lebih menantang, dan menyenangkan. Aku bersyukur masih merekam perjalanan keluarga ini, walau tidak sempurna. Aku ingat, di Bogor Bapak dan Ibu mulai membeli sebuah mobil. Kalau tidak salah mobil katana. Sejak saat itu kami bisa kemana-mana naik mobil, nggak himpit-himpitan lagi . Tapi tetep rumah masih rumah dinas :p. Keluargaku cukup banyak mengalami perubahan di Bogor. Hal ini terasa juga dalam segi pertumbuhan ekonominya. Aku lupa persisnys apa-apa aja yang diusahakan bapak dan ibu. Yang aku ingat ibu ikut member tuperware, dan sophiemartin untuk menambah uang bulanan keluarga. Dan hasilnya lumayan tampak. Terutama dari penjualan tuperware-nya… ibuku dagangannya laris banget! Entah apa lagi yang ibu lakukan untuk membantu keuangan keluarga. Soalnya aku masih kecil, mana tau yang gituan..wakaka. oya inget juga, bapak kan hobby pelihara burung, dari mulai perkutut, terkuku, burung dara, ayam kampong, dll. Dan mungkin dari beberapa peliharaan itu ada yang dijual. Dan setau aku memang ada beberapa burung peliharaan bapak yang laku terjual. Keren..walaupun mereka tentara, tapi otak bisnisnya tetep jalan :p
Masih dibogor, dan masih di kompleks ABRI yang sama. Tapi beberapa kali aku pindah rumah. Dari yang sedengan, ke yang lebih lebar, terus pindah yang lebar banget! Kendaraan juga berubah-rubah dari katana, jadi kijang. Kayaknya sempet punya sedan, tapi lupa aku itu mobil bapakku bukan ya? Wakakaka.. aku sebagai anak juga merasa selalu berkecukupan, walau tidak berkemewahan. Tapi sekali lagi, dari rasa cukup itu aku mendapatkan kemewahan yang lain. Rasanya bahagia dan beruntung bisa dilahirkan di tengah keluarga yang aku miliki sekarang. Walau tetep jauh dari gambaran keluarga sempurna :p tapi mereka sempurna bagi hidupku. Thanks GOD ^^
Dari menetap di Bogor, aku pindah ke Malang, dengan kondisi tidak bersama bapakku tiap hari! Ya, kami menetap di Malang, ibu dinas di Malang, tapi BApak harus dinas di Surabaya. Kasian juga, bapak hanya pulang diakhir pekan. Tapi itulah perjuangan seorang kepala rumah tangga. Kondisi tidak satu kota ini berlangsung beberapa tahun. Habis dari Surabaya, bapak dipindah ke Nganjuk, setelah itu Madiun, baru awal 2008 bapak pindah ke Malang dan satu kota bersama sekeluarga^^.
Setiap perjalanan panjang, setiap waktu yang semakin bertambah, aku merasakan perkembangan yang terus menerus. Kalau aku lihat kondisi keluarga ini sekarang. Keluarga yang anak-anaknya selalu merasa cukup. Orang tuaku berhasil bertanggung jawab atas hidup anak-anaknya. Aku tau perjuangannya ga gampang, mereka butuh banting tulang, putar otak, tahan kantuk, tahan lelah untuk mencapai semua ini. aku bangga melihat mereka. mereka mendidik aku untuk melihat hidup ini butuh perjuangan. Mereka yang memberi aku teladan tentang pantang menyerah. Mereka memberi aku kesempatan untuk tumbuh dewasa, mandiri, dan pemberani! mereka melengkapi kami tapi tidak memaksa, mereka mengarahkan aku tanpa mengikat, mereka memberiku kebebasan tapi juga mengajarkan cara bertanggungjawab. Mereka menjadikan aku besar dengan pilihan-pilihanku sendiri. Mereka tidak membentuk pribadi anak yang mereka sukai dalam diriku, tapi menerima kesukaanku yang aku inginkan ada dalam diriku.
Aku tau aku bukan anak pintar seperti impian kebanyakan orang tua. Aku bukan anak manis yang selalu menuruti nasihat orang tuanya. Aku bukan anak yang lembut yang bertutur selalu halus dan menyejukan. Aku akhirnya tumbuh besar dengan segala kelebihan dan kekuaranku. Aku ini sembrono, emosional, keras kepala, ceplas-ceplos, tapi mereka menerima kekuranganku itu. Mereka pun mengajar aku tumbuh mandiri, memecahkan masalahku sendiri, sabar, tidak pintar seperti Einstein ga apa koq, yang penting cerdas :p.
Mereka membuat aku kaya dengan ilmu-ilmu pengetahuan. Pengetahuan tentang isi dunia ini, juga pengetahuan tentang strategi bertahan hidup. Bukan hanya bertahan hidup tapi bagaimana meningkatkan kehidupanmu! Mereka membuat film kehidupan bagiku, kehidupan yang butuh perjuangan dan pengorbanan. Hidup tidak mudah, tapi kesulitan itu yang akan menjadikan hidup lebih indah! Dan yang pasti, dan harta yang paling berharga yang telah diwariskan orang tuaku adalah kunci surga! Mereka membawa aku mengenal siapa Tuhan yang aku percaya. Tuhan yang berkorban untuk aku, Tuhan yang mengajarkan kasih yang sesungguhnya. Aku cinta keluargaku, terlebih lagi aku mencintai penciptaku yang telah memberikan kehidupan ini bagiku..
Kamis, 08 April 2010
Langganan:
Komentar (Atom)