Tau pribahasa ''Nila setitik rusak susu sebelanga''?
Artinya begini: gara-gara kejelekan sedikit saja itu bisa merusak hal baik disekitarnya. (begitulah kira-kira). Kira-kira juga, begitulah yang sedang saya rasakan.Hari ini di kantor saya ditegur habis-habisan karena kesalahan ketik (menurut saya itu masalah kecil tapi menurut bos saya itu adalah kesalahan fatal) yang saya lakukan berulang-ulang. Oke, poin-nya bukan di error typeing itu. Tapi saya! Yang mengetik itu bukan tukang ketik, tapi saya yang adalah lulusan sarjana. Bos saya--seorang yg sangat perfeksionis--mengharapkan saya untuk benar-benar bekerja seperfect keinginannya. Jadi kalau pepatah di atas tadi saya masukan dalam sebuah formula analogi kejadian siang tadi. Maka akan menjadi seperti ini: susu sebelanga tadi adalah hal-hal baik yang saya lakukan selama bekerja di tempat itu. Dan nila setitik adalah typeing error yg saya lakukan pada ketikan2an saya. Dan ketika hal itu terus berulang--OMG--petaka datang! Entahlah saya merasa sudah melakukan semuanya dengan maksimal, banyak pekerjaan lain yang sudah saya selesaikan dengan baik, tapi semuanya tidak dilihat. Parahnya Typeing error itu sangat jadi perhatian si bos! Lepas dari mood atau tekanan yang dialami bos saat ini hingga dapat mempengaruhi emosinya, saya merasa tidak dihargai.
Saya berani sumpah, kerja di konsultan dengan deadline yg terus menerus menguntit tiap ketikan tangan saya membuat saya tidak santai. Dan ini pekerjaan pertama saya. Dan parahnya lagi ini adalah konsultan lingkungan! Helooo...saya anak ekonomi menejemen operasional. Ada hubungan apa ekonomi sama ngitung kualitas air?!
Apapun itu, entah salah langkah, entah kecelakaan, tapi saya yakin kalau di tempat yang sekarang ini Tuhan lagi ingin mengajar saya. Mungkin ada sesuatu dalam diri saya yang hanya bisa diatasi di tempat ini (halah!) Sedikit curhat, sempat merasa 'terjebak' ditempat ini. Tapi aku coba jalanin, coba mengerti, coba mengikuti apa maunya pekerjaan ini. Aku coba belajar apa itu ilmu lingkungan. Lembur? Sering! Saya membantu menyusun laporan penelitian yg harus di koreksi bos,nantinya. Dan saya juga harus membaca angka-angka penelitian yang saya tidak tau itu apa, tapi saya harus membuat laporannya! Kadang senang juga sih soalnya bisa pulang siang, tapi tetep bawa kerjaan pulang! (--')
Jadi, sebenarnya intinya begini: Ketika kita kerja--ga perduli siapapun orangnya--maka kita dapat tuntutan di sana. Apa tuntutannya? Tuntutan dunia kerja adalah sempurna! Kerja yang sempurna akan memberikan kualitas baik, dan hal ini yg akan memajukan usaha di tempat kantor tersebut. Ga perduli apa background pendidikan kita, ketika kita bersedia di situ, maka tuntutannya akan sama dengan yang ahli dalam bidang itu.
Makanya, sebelum saya semakin gila, dan hilang hasrat dengan panggilan saya yang sebenarnya, saya putuskan untuk segera hengkang dari sini.
Akhir kata saya bertanya: jadi, siapa yg bilang hidup di dunia ini ''keras''? saya salah satunya yang bilang!
Published with Blogger-droid v1.6.5