Jumat, 11 November 2011

Rindu Di Balik Rumah Tahanan

Jakarta, rutan salemba


Kemarin aku sama kakak tingkat selama kuliah datang ke Rutan (rumah tahanan) Salemba. Kami sengaja datang ke sana untuk mengunjungi teman yang sedang tertimpa masalah. Teman kami ini bernama Daniel, kami sedang sama2 pantau kasus yang dia alami. Kami yakin dia tidak berslah, dan semua yang dituduhkan itu hanya fitnah.


Omong2 tentang kasus Daniel, sebenarnya bukan itu yang mau aku tulis. Masih ingat tidak wacana yang beberapa hari lalu muncul jadi pembahasan DPR? Tentang pengadaan ruang--aku lupa sebutannya apa--semacam bilik asmara di rumah2 tahanan. Wacana ini bisa jadi timbul karena istri Gayus Tambunan diketaahui mengandung, padahal Gayus sedang dalam sel tahanan (buatnya kapan hayoo??).


Berkaitan dengan bahasan tersebut, kemarin waktu aku masuk kedalam ruang jenguk di rumah tahanan itu memang tampak pemandangan yang luar biasa! Yah, jujur saja aku kaget. Pertama kalinya secara nyata datang kedalam ruang jenguk rutan. Biasanya kan hanya nonton di TV atau film2. Hehehe.. Ternyata kenyataan yang terlihat adalah adegan 20++ yang dilakukan pasangan2 di situ. Entah itu pacarnya, istrinya, atau cewek yang baru dikenal. Tanpa rasa sungkan mereka--tidak hanya--duduk berdekatan. Tangan masing2 aktif menggrayangi satu sama lain. Ada yang--maaf--masuk baju dan celana, saling melumat bibir, dan tindakan2 lain yang seharrusnya sungkan untuk dilakukan di tengah banyak orang.


Entah karena rindu atau memang kebutuhan biologis yang harus dipuaskan. Tapi begitu lah keadaannya. Melarang pun tidak bisa, membiarkan pun rasanya terlalu. Karna diantara mereka ada yang membawa anak kecil (nah ini nih yg salah! Mending jangan bawa anak kecil waktu jenguk). Atau buat saja area terpisah kusus yang membawa anak2. Jangan malah membuatkan bilik asmara untuk pasangan2 yg ingin 'melepas rindu'. Gimana mau jera kalau untuk urusan yang 'satu' itu masih dibebaskan.


Makanya,, buat cowok2-bapak2 atau siapa pun lah. Gak usah melakukan tidak kriminal, korupsi, atau apa pun lah yang menggiring kita menempati salah satu matras di rumah tahanan. Kalau udah masuk tahanan, yah harus ambil resiko untuk menahan napsu yang 'lain' juga.


Published with Blogger-droid v2.0

Jumat, 04 November 2011

Si Komo Macet?

Negara mana yang tidak bangga jika keindahan alam atau situs/cagar budayanya terpilih menjadi salah satu yang "wonderful" di dunia? Pasti tiap negara berharap bisa mendapat tempat sebagai pemilik situs paling indah sedunia. Tak terkecuali Indonesia! Negara kita ini sempat menyesal ketika Candi Borobudur gagal menjadi salah satu dari 7 tempat indah dunia. Mungkin atas dasar itu, pada tahun ini Indonesia tidak mau mengulang kesalahan yang sama.


Pasti pada tahu yayasan New7wonders kan? Lagi jadi pembicaraan dimana2 nih, mungkin sedikit saja yang tidak tahu. Yayasan ini yang mengadakan poling untuk memilih tujuh tempat menakjubkan dunia. Dalam kegiatan ini Indonesia mengajukan Pulau Komodo sebagai tempat yang menakjubkan. Tentunya karena di pulau ini hidup ratusan biawak raksasa (yg konon diyakini sebagai hewan yang sudah ada sejak jaman purba) dan merupakan habitat komodo terbesar di dunia. Nah, demi mendapat predikat sebagai tempat menakjubkan ini, beberapa bulan bellakangan banyak sekali teman, anak-anak sekolah, hingga tokoh-tokoh populer di negara ini yang mengkampanyekan vote Komodo. Dengan tarif yang murah,otomatis masyarakat dari sabang-marauke antusias untuk mengikuti gerakan ini.


Hingga akhirnya beberapa hari belakangan ini muncul pro-kontra tentang kegiatan yg diadakan yayasan new7wonders ini. Bukan hanya itu, kredibilitas yayasan ini juga dipertanyakan. Hal ini mulai muncul karena Indonesia didaulat menjadi tuan rumah penyelenggaraan, namun deiwajibkan untuk membayar seberas 400 milyar rupiah. Sebagai penonton dan pendukung saya juga di buat bingung. Sebagian besar mengatakan lanjut, namun sebagian lain memberi lampu kuning pada keputusan yang ankan diambil.


Sebenarnya sadar atau tidak, secara tidak langsung Pulau Komodo sendiri sudah mendapat tempat di hati masyarakat lokal, bahkan internasional. Dengan atau tanpa predikat salah satu dari 7 tempat menakjubkan dunia, Pulau Komodo sudah berhasil menarik perhatian kita. Bahkan dalam sebuah berita dikatakan terjadi peningkatan jumlah wisatawan yang datang ke NTT, sengaja untuk datang ke Pulau Komodo.


Sekarang kita semua jangan hanya ribut masalah voting-voting itu. Kalau nanti Pulau Komodo termasuk kedalam salah satu tempat paling menakjubkan itu, apa Indonesia sudah siap menyambutnya?


Dalam hal ini bukan sambutan kemeriahan atau perayaan. Tapi sudah siapkah daerah NTT dan Pulau Komodo kedatangan turis-turis dari berbagai negara? Bagaimana kesiapan infrastruktur dan tata kelola daerahnya? Apakah pemerintah sudah memikirkan penanggulangan terhadap dampak yang akan terjadi jika banyak orang datang ke pulau ini?


Yang ada dalam banyangan masa depan saya adalah, NTT kususnya Pulau Komodo mungkin akan menjadi the next Bali. Dampaknya memang positif untuk kemajuan perekonomian. Tapi sebaiknya sekarang pemerintah juga mulai memikirkan pengelolaan serta penataan yang tepat untuk pulau ini. Dan jangan lupa memikirkan kenyamanan si pemilik pulau (Komodo). Di dalam wisata ini, komodolah yang jadi idola.


Ps: daripada pemerintah, pejabat2 itu mikir gimana cara aman nyaplok uang rakyat, mending mikir gimana memajukan perekonomian rakyatnya..


Published with Blogger-droid v2.0