Beberapa bulan ini Indonesia dikejutkan oleh video2 mirip artis NI dan LM serta CT. yeah… mengingat inisial ini, pasti pada tau lah maksudku siapa.
Wuuuus, video ini mungkin akan mencatat sejarah baru! Hebat, video mesum ini langsung menggeser berita penting lainnya. Orang2 jadi lupa keadaaan politik Indonesia, rapat anggota DPR yang mulai ngaco, kasus korupsi yang sedang menemukan tersangka baru, bencana alam di beberapa daerah di Indonesia, konflik antar warga, dst. Nggak cuman itu saja, video mesum ini membuat heboh hampir semua sekolah se Indonesia. Hampir setiap sekolah rajin merazia HP siswanya. Di situs jejering social, twitter pun nama artis tersebut menjadi tradeing topic! Kabarnya pun sempat membuat penasaran beberapa artis holiwood. Dan parahnya, video mesum ini masuk majalah2 dan surat kabar asing! Sampai NY times memuatnya! Edan! Habis ini new peterpan bakal go internasional! (sorry agnes monica, kalo masalah ketenaran, anda sudah kalah dengan artis2 tersebut! But, jangan lah sekali2 ikutan mereka, nes… Tuhan Yesus bakal kecewa berat!). sedih banget waktu baca update dari detik dan metroTV tentang video yang menghebohkan dunia ini. Indonesia ini sudah terkenal dengan korupsinya, terorisnya, hutang negaranya, kisruh politiknya, lha sekarang yg terenal lagi malah video mesum! INDONESIA TANAH AIR BETA, BETAPA LUCUNYA NEGRI INI! (#mengutip beberapa judul film dalam negri yang berkualitas).
Mau dibawa kemana negri ini kalau anak-anak mudanya tidak menghargai diri sendiri. Bertindak tidak sesuai norma, terlebih lagi ini public figure. That’s so big scandal! Malu aku sebagai anak muda Indonesia. Pasti teman-teman saya yang diluar negri sana juga malu ketika ditanya tentang video mesum itu. Ingat, tabiat orang dimana-mana sama: Giliran yang berprestasi cepet banget beritanya hilang, giliran yang buruk-buruk pasti diulang-ulang! Hal-hal positif dari negeri ini akan terhalangi oleh kelakuan negative dari anak bangsa sendiri.
Cukup terror bom yang menghantui kehidupan di negeri ini, jangan hantui dengan terror-teror lainnya. Jaga moral kita sebagai anak muda! Belajarlah berintegritas mulai dari masa muda kita, karena integritas itu yang akan menjaga kita tetap pada sikap yang ideal! Dan yang terpenting takut akan Tuhan! Takut akan Tuhan adalah awal dari pengetahuan. Pengetahuan bukan sekedar ilmu-ilmu yang kita dapat di kelas. Tapi juga bijaksana melihat serta mampu melakukan mana yang baik dan yang benar. Membuang jauh-jauh yang buruk dan tindakan ngawur!
Orang-orang yang nge-bom itu sudah kehilangan akal sehat dan menganggap Tuhan mereka tidur, jadi mereka pikir harus mereka yang menghancurkan musuh-musuh dengan memusnahkannya secara masal! Tapi kalau sampai kita kehilangan moral, itu sama artinya kita tidak bersyukur telah diciptakan dan tidak menghargai Pencipta kita! Atau malah menganggap Tuhan itu tidak ada?! Lebih baik orang-orang seperti ini mati bunuh diri saja, dari pada nggak ada gunanya!
Minggu, 25 Juli 2010
Senin, 12 Juli 2010
Resep masak ala Bano (lagi)
Posted by
Banowati's Room
at
Senin, Juli 12, 2010
Labels:
Dish Discovery (recipe),
Krisis Kritis
1 comments
Bakwan Tahu:
Bahan2: Tahu kedelai, telur ayam, daging cincang, bawang bombay, daun bawang+seledri, garam, bawang putih, merica, bubuk pala.
Step I:
-Bawang Putih, Garam, Merica, Bubuk pala (dihaluskan)
-Bawang Bombay (dipotong kecil-kecil)
-Daging cincang
-daun bawang & seledri
(Tumis bawang Bombay sampai layu, masukin bumbu yang dihaluskan, daging cincang. Tumis sampai daging ½ matang. Terus daun bawang & seledri . Di masak sampai matang)
Step II:
-Tahu kedelai (dihancurkan), kasih telur ayam, dan bahan I yg tadi dibuat. Aduk sampai rata. Kalo udah rata, tinggal bentuk sesuai selera, terus di goring deh..
Kakap Filet goring tepung:
Bahan2: Ikan kakap filet, tepung terigu, tepung beras, telur ayam, bawang putih, merica, garam, bubuk pala, merica halus.
I: Bumbu rendaman ikan: potong kakap sesuai selera. Tumbuk bawang putih, garam, merica sampai halus, kasih air secukupx sampai ikan terendam (biarkan 10-15 menit).
II:
-campur tepung terigu dan tepung beras dengan perbandingan 3:1, tambahin garam, merica bubuk, dan bubuk pala sesuai selera.
-Kocok telur ayam.
Ikan yang tadi di rendam di balur ke campuran tepung, terus celupin ke telur, di balurin tepung lagi, baru di goreng. (urutannya gitu biar tepungnya lebih renyah). Masak semua daging ikan sampai habis.
NB: kalau nyimpan daging ikannya jangan sama air rendamannya, soalnya daging ikan gampang hancur.
---selamat memasak---
Bahan2: Tahu kedelai, telur ayam, daging cincang, bawang bombay, daun bawang+seledri, garam, bawang putih, merica, bubuk pala.
Step I:
-Bawang Putih, Garam, Merica, Bubuk pala (dihaluskan)
-Bawang Bombay (dipotong kecil-kecil)
-Daging cincang
-daun bawang & seledri
(Tumis bawang Bombay sampai layu, masukin bumbu yang dihaluskan, daging cincang. Tumis sampai daging ½ matang. Terus daun bawang & seledri . Di masak sampai matang)
Step II:
-Tahu kedelai (dihancurkan), kasih telur ayam, dan bahan I yg tadi dibuat. Aduk sampai rata. Kalo udah rata, tinggal bentuk sesuai selera, terus di goring deh..
Kakap Filet goring tepung:
Bahan2: Ikan kakap filet, tepung terigu, tepung beras, telur ayam, bawang putih, merica, garam, bubuk pala, merica halus.
I: Bumbu rendaman ikan: potong kakap sesuai selera. Tumbuk bawang putih, garam, merica sampai halus, kasih air secukupx sampai ikan terendam (biarkan 10-15 menit).
II:
-campur tepung terigu dan tepung beras dengan perbandingan 3:1, tambahin garam, merica bubuk, dan bubuk pala sesuai selera.
-Kocok telur ayam.
Ikan yang tadi di rendam di balur ke campuran tepung, terus celupin ke telur, di balurin tepung lagi, baru di goreng. (urutannya gitu biar tepungnya lebih renyah). Masak semua daging ikan sampai habis.
NB: kalau nyimpan daging ikannya jangan sama air rendamannya, soalnya daging ikan gampang hancur.
---selamat memasak---
Senin, 05 Juli 2010
Belajar bersyukur dari seorang teman
Teman saya, panggil saja Je, dia baru saja bercerita tentang kondisi dirinya kepada saya. Beberapa hari lalu dia divonis terkena penyakit hepatitis B. Entah lah dia dapat virus itu dari mana. Saya pun kaget mendengar ceritanya. Saat itu saya membagi konsentrasi saya: konsentrasi mengendarai motor di malam hari yang dingin dan berkabut, di tengah jalan yang rusak disana-sini, pasang telinga untuk mendengar dia bercerita, menahan rasa kaget saya, dan berpikir tentang kata-kata yang tepat untuk menyemangatinya.
Selama saya mengenalnya, saya melihat dia orang yang semangat sekali menggapai keinginannya, dan untungnya dia menginginkan hal-hal yang baik dan benar. Dia semangat sekali melakukan bagian-bagian dari pekerjaan Tuhan yang ditawarkan pada manusia. Saya tau dia orang yang bersemangat juga untuk menggapai keinginannya untuk melanjutkan studinya di sekolah teologia itu. (mungkin Tuhan memintamu untuk menunggu, Je. Tunggulah di ujung jalan nanti, kamu pasti tahu apa yang Tuhan persiapkan untuk dirimu. Kalau pun bukan tahun ini-karena kondisimu yang tidak mendukung- mungkin ada di tahun-tahun berikutnya. Kalaupun bukan menjadi seorang teolog, mungkin Tuhan ingin kamu berkarya di tempat lain. Semangat teman!)
Trimakasih buat shareingmu, Je. Kamu berhasil membuat aku bersyukur ditengah tekanan yang aku alami hari ini. Hari ini aku merasa sangat teramat jatuh. Aku menangis sesiangan, menangisi nasibku yang “digantung” dosen pembimbing. Aku bingung dan menyalahkan banyak hal. Aku bingung, mengurus kesana-kemari, berpikir ini-itu, mengusahakan agar nasibku jelas. Tapi hasilnya nihil. Aku sudah diambang semester genap, dan skripsiku sudah selesai. Aku hanya butuh kepastian tanggal ujian, dan sudah mengusahakannya. Memberanikan diri mendesak dosen, dan ternyata malah mendapat masalah baru! Ya, aku merasa ini hari terburukku selama mengerjakan skripsi. Selama ini aku berhati-hati, berusaha terus memperbaiki, bertanya yang tidak aku pahami, mencari untuk terus melengkapi, tapi rasanya semua itu hancur karena tekanan hari ini.
Sepanjang perjalanan, mendengar shareing Je membuatku mengkoreksi diri dan bersyukur. Kondisi Je tidak lebih baik dari aku. Je punya kekawatiran karena penyakit yang baru ia ketahui, penyakit yang membuat keluarganya mencemaskan dia dan akhirnya melah banyak membatasi dia beraktifitas. Penyakit yang ikut menggagalkan dia diterima di sekolah teologia itu. Penyakit yang mau-tidakmau harus mengurangi tetahanan tubuhnya, mau-tidak mau juga Je harus menerima bahwa dirinya tidak sehat dan dirinya harus menjaga pola hidupnya dengan ketat. Je punya banyak keinginan namun terhalang hepatitis B. Tapi malam itu Je tertawa-taw. Dia bilang penyakit itu melukai hatinya, tapi dia harus bisa menerima itu. Dia yakin Tuhan memiliki rencana yang unik untu dia.
Je yang seperti itu mengingatkan aku. Tuhan menegur aku, aku yang hari ini merasa kehilangan harapan. Aku yang hari ini marah dan menyalahkan banyak hal. Aku yang merasa hakku tidak diberikan dengan adil. Aku yang hari ini menuntut kesana-sini hanya demi ujian kompre. Maaf kan aku Tuhan, aku tak berpengharapan. Maafkan aku, karena aku berpikir hari-hari aku akan hampa, dan akan buruuuuuk sekali karena aku harus menanti tanggal itu. Aku lupa menyerahkan diri kepada rencana-Mu. Rencana-Mu yang tak pernah terselami pikiranku.
Ya, banyak hal yang bisa aku lakukan sampai ujian itu tiba. Mungkin tak perlu aku memaksa keadaan dan mengejar planing yang aku rancang. Ada banyak waktu yang bisa aku gunakan untuk berkarya, tanpa harus menunggu lulus. Banyak hal yang bisa aku lakukan sambil menunggu tanggal itu. Trimakasih Tuhan, karena telah menegurku lewat orang-orang disekitarku. Trimakasih telah menyemangatiku kembali lewat mereka. Thank you Jesus. Thanks for being may God, my Savior, and my Friend. Thank you for loving me… I love You
Selama saya mengenalnya, saya melihat dia orang yang semangat sekali menggapai keinginannya, dan untungnya dia menginginkan hal-hal yang baik dan benar. Dia semangat sekali melakukan bagian-bagian dari pekerjaan Tuhan yang ditawarkan pada manusia. Saya tau dia orang yang bersemangat juga untuk menggapai keinginannya untuk melanjutkan studinya di sekolah teologia itu. (mungkin Tuhan memintamu untuk menunggu, Je. Tunggulah di ujung jalan nanti, kamu pasti tahu apa yang Tuhan persiapkan untuk dirimu. Kalau pun bukan tahun ini-karena kondisimu yang tidak mendukung- mungkin ada di tahun-tahun berikutnya. Kalaupun bukan menjadi seorang teolog, mungkin Tuhan ingin kamu berkarya di tempat lain. Semangat teman!)
Trimakasih buat shareingmu, Je. Kamu berhasil membuat aku bersyukur ditengah tekanan yang aku alami hari ini. Hari ini aku merasa sangat teramat jatuh. Aku menangis sesiangan, menangisi nasibku yang “digantung” dosen pembimbing. Aku bingung dan menyalahkan banyak hal. Aku bingung, mengurus kesana-kemari, berpikir ini-itu, mengusahakan agar nasibku jelas. Tapi hasilnya nihil. Aku sudah diambang semester genap, dan skripsiku sudah selesai. Aku hanya butuh kepastian tanggal ujian, dan sudah mengusahakannya. Memberanikan diri mendesak dosen, dan ternyata malah mendapat masalah baru! Ya, aku merasa ini hari terburukku selama mengerjakan skripsi. Selama ini aku berhati-hati, berusaha terus memperbaiki, bertanya yang tidak aku pahami, mencari untuk terus melengkapi, tapi rasanya semua itu hancur karena tekanan hari ini.
Sepanjang perjalanan, mendengar shareing Je membuatku mengkoreksi diri dan bersyukur. Kondisi Je tidak lebih baik dari aku. Je punya kekawatiran karena penyakit yang baru ia ketahui, penyakit yang membuat keluarganya mencemaskan dia dan akhirnya melah banyak membatasi dia beraktifitas. Penyakit yang ikut menggagalkan dia diterima di sekolah teologia itu. Penyakit yang mau-tidakmau harus mengurangi tetahanan tubuhnya, mau-tidak mau juga Je harus menerima bahwa dirinya tidak sehat dan dirinya harus menjaga pola hidupnya dengan ketat. Je punya banyak keinginan namun terhalang hepatitis B. Tapi malam itu Je tertawa-taw. Dia bilang penyakit itu melukai hatinya, tapi dia harus bisa menerima itu. Dia yakin Tuhan memiliki rencana yang unik untu dia.
Je yang seperti itu mengingatkan aku. Tuhan menegur aku, aku yang hari ini merasa kehilangan harapan. Aku yang hari ini marah dan menyalahkan banyak hal. Aku yang merasa hakku tidak diberikan dengan adil. Aku yang hari ini menuntut kesana-sini hanya demi ujian kompre. Maaf kan aku Tuhan, aku tak berpengharapan. Maafkan aku, karena aku berpikir hari-hari aku akan hampa, dan akan buruuuuuk sekali karena aku harus menanti tanggal itu. Aku lupa menyerahkan diri kepada rencana-Mu. Rencana-Mu yang tak pernah terselami pikiranku.
Ya, banyak hal yang bisa aku lakukan sampai ujian itu tiba. Mungkin tak perlu aku memaksa keadaan dan mengejar planing yang aku rancang. Ada banyak waktu yang bisa aku gunakan untuk berkarya, tanpa harus menunggu lulus. Banyak hal yang bisa aku lakukan sambil menunggu tanggal itu. Trimakasih Tuhan, karena telah menegurku lewat orang-orang disekitarku. Trimakasih telah menyemangatiku kembali lewat mereka. Thank you Jesus. Thanks for being may God, my Savior, and my Friend. Thank you for loving me… I love You
Langganan:
Komentar (Atom)