Pernah main roller coaster? Setidaknya-walau tidak pernah main-kita tau kan permainan ini? Roller coaster adalah permainan yang menantang adrenalin. Katanya sih kalo kita naik wahana ini perut kita rasanya seperti diaduk2. Tidak jarang banyak yang mengeluh pusing dan mual setelah mencoba wahana ini.
Bagi sebagian orang permainan ini menegangkan, bahkan banyak yang tidak menyukainya. Mungkin takut jatuh, terpelanting, atau memang pada dasarnya penakut untuk mencoba permainan ini. Saya sendiri pernah mencoba permainan ini, dan memang menegangkan. Tapi saya selalu ingin coba terus.
Sekilas bentuknya seperti kereta, tapi rel roller coastertidak lulus-kaku. Jalan kereta roller coaster berbelok-naik-turun-menikung-berputar-tajam-dan bergerak sangat cepat. Cara kerjanya: kereta roller coster akan didorong dengan tenaga yang sangat besar agar bisa membuat kereta berjalan maju. Tenaga ini yang akan mendorong kereta roller coaster terus bergerak, melewati semua bentuk rel, hingga berhenti di tempatnya semula. Bahkan bentuk lintasan roller coaster yang “beragam” itu yang membantu kereta terus berjalan. Ketika kereta meluncur menurun dan jalan mulai menanjak, kereta tetap akan melesat naik karena tenaga yang menekan kereta dan bebab yang dibawa kereta menciptakan gaya dorong yang besar.
Itulah sebagian kecil yang saya tahu tentang permainan menegangkan ini. Dulu saya piker di kereta roller coaster pasti ada mesin(semacam roda atau gir dengan dynamo) kusus untuk menggerakan kereta seperti halnya kereta api. Tapi ternyata dugaan saya tidak tepat.
Ketika melihat tayangan pembuatan roller coaster Ferrari Land di Dubai membuat saya melihat proyek itu sebagai dunia saya. Saya memang sering menganalogikan sesuatu dengan apa yang sedang saya alami.
Untuk membuat 1 wahana roller coaster, pembuat pasti sudah merencanakan seberapa panjang rel yang harus saya lewati, berapa banyak tikungan, berapa banyak jalan menurun, berapa banyak jalan naik, seberapa besar tekanan yang membuat kereta melesit, berapa berat kereta yang mampu menciptakan daya dorong yang kuat di rel yang seperti gunung (naik). Dan hebatnya, untuk bergerak 1 kali disepanjang lintasan, kereta hanya membutuhkan 1 kali tekanan. Selanjutnya tekanan itu yang akan berkolaborasi dengan berat kereta untuk menciptakan daya gerak. Sama seperti wahana menegangkan ini, hidup kita di dunia sebenarnya juga menegangkan. Pencipta kita pasti sudah memiliki rencana untuk hidup kita masing-masing. Harus selama apa kita berada di dunia ini, ada berapa banyak kesuksesan dan kegagalan yang harus kita hadapi. Orang-orang yang seperti apa yang harus ada untuk menyemangati kita. Seberapa banyak talenta yang Dia percayakan untuk ditumpangkan kepada kita untuk kita bawa lagi kepada-Nya dengan selamat.
Melihat roller coaster seperti melihat hidup saya sendiri. Tidak ada jalan yang mendatar! Selalu ada yang menikung, memaksa saya melihat hal yang menakutkan. Kemudian perlahan-lahan menanjak dan ketika sudah berada diatas saya harus melintasi turunan terjal. Dan ketika melintasi turunan ini saya selalu berteriak. Tapi saya harus seperti kereta yang mampu melintasi semua rintangan itu untuk kembali ke garis semula hanya dengan 1 kali tekanan (dorongan).
Sering saya mengeluh ketika “kereta” saya seperti memaksa saya melewati lintasan begitu menurun, tiba-tiba terjun terlalu jauuuuh. Semakin kebawah hingga saya pikiir akan sulit untuk naik lagi. Tapi ternyata saya memang harus berjalan kebawah untuk mempertahankan laju saya. Dengan dorongan yang telah menggerakan saya maju dan kemauan dari diri sendiri, saya akan bisa melaju lagi. Tidak kalah cepat dengan saat saya menurun tadi. Karena semakin terjal turunannya, berarti gaya dorong yang tercipta untuk laju kereta akansemakin besar. Kemudian setelah lintasan naik-turun tadi, jalan saya akan tenang untuk beberapa saat. Tapi kemudian saya dibuat turun lagi. Kali ini bukan untuk melintasi jalan yang menanjak, tetapi jalan yang berputar. Yah, akan terus begitu hingga sepanjang perjalanan.
Roller coaster tidak akan melesit cepat jika lintasannya hanya lurus tanpa jalan menurun. Bahkan mungkin tidak akan bisa sampai kembali ke terminalnya(selama 20th saya hidup di dunia, belum pernah lihat roller coaster yang datar). Begitu juga manusia. Apa yang akan mendorong diri kita untuk melewati jalan menanjak kalau tidak pernah meluncur di jalan turunan? Walaupun susah menikmati kondisi tertekan dan menurun, saya punya harapan jika lintasan ini akan menanjak lagi. Kecuali lintasan saya putus di tengah jalan!
Kali ini analogi saya mungkin membingungkan. Yah, sebenarnya akan lebih jelas bila ditulis dengan penjelasan fisika, tapi saya tidak mampu sok paham fisika walaupun sudah membacanya berulang-ulang. hehehe
Anggap saja sedang membaca tulisan ini seperti “roller coaster” yang terkadang membuat pusing. Terakhir saya hanya mengingatkan: satu tiket 'bermain' hanya berlaku untuk satu kali permainan.