Setiap datang hari ibu, ketika hampir semua stasiun TV dan media sosial mengekspose momen ini, aku harus bekerja keras untuk menahan air mata yang ingin berselancar di pipi. Bukan air mata haru, itu air mata penyesalan. Karena memoriku memutar kembali saat aku cemberut kepada ibuku, ketika aku mengacuhkan ucapannya, ketika kami bertengkar, ketika aku meninggalkannya saat ibu membutuhkanku :(( walau aku pun tahu aku sudah berusaha menjadi putri yang terbaik untukmu, Ibu. Tetap saja aku sering melukai perasaan ibu. Mungkin juga ibu sering menahan air mata agar tidak menangis. Atau mungkin sudah terbiasa dengan rasa kecewa yang kami buat. Ibu maafkan aku..
Sabtu, 22 Desember 2012
Selamat Hari Ibu :')
Setiap datang hari ibu, ketika hampir semua stasiun TV dan media sosial mengekspose momen ini, aku harus bekerja keras untuk menahan air mata yang ingin berselancar di pipi. Bukan air mata haru, itu air mata penyesalan. Karena memoriku memutar kembali saat aku cemberut kepada ibuku, ketika aku mengacuhkan ucapannya, ketika kami bertengkar, ketika aku meninggalkannya saat ibu membutuhkanku :(( walau aku pun tahu aku sudah berusaha menjadi putri yang terbaik untukmu, Ibu. Tetap saja aku sering melukai perasaan ibu. Mungkin juga ibu sering menahan air mata agar tidak menangis. Atau mungkin sudah terbiasa dengan rasa kecewa yang kami buat. Ibu maafkan aku..
Sabtu, 08 Desember 2012
Oleh-oleh dari Bali.
Yup! Pulau dewata menawan hati, saking terkenalnya tempat ini, sampai-sampai orang di luar negri lebih kenal Bali ketimbang Indonesia.
Aku baru saja dari pulau itu. Aku selalu rindu dengan pulau itu, bukan hanya untuk menikmati indahnya pantai dan berbelanja di pasar seninya. Tapi aku suka dengan daerah yang (tampaknya) lebih tertata daripada daerah lain di Indonesia. Bali berhasil memisahkan daerah industri, daerah pemerintahan dan daerah pariwisata yang selalu ramai. Kemacetan hanya ada di pusat pariwisata dan beberapa spot sibuk. Tidak begitu mengganggu. Satu lagi! Saya juga terkesan dengan budaya yg sangat terjaga. Dari pemimpin sampai rakyatnya seperti memiliki satu visi. Antar tetangga memiliki toleransi yang tinggi. Orangnya ramah-ramah. Sempat sih bertemu orang yang menyebalkan di Benoa, ternyata dia pendatang.
Kemarin saya juga melakukan kunjungan kebeberapa industri fashion disana. Disana banyak industri garmen yang memproduksi kaos, sarung bali, batik, bedcover, dll. Paling menarik saat berkunjung ke pembuatan bedcover lukis. Serius! Bedcover segede king size dilukis semuanya. Dan karena tangannya sudah terampil, mereka melukis dengan cepat dan tepat. Gambarnya bagus2 dan bikin mata terhibur. Sang pemilik usaha pun tidak pelit membagikan ilmunya. Hebatnya lagi, usaha kecil ini sudah go internasional. Pemasarannya hingga australia dan hawai. Dan yang terpenting, usaha kecil ini bisa menghidupi masyarakat di sekitar home industri ini. Banyak masyarakat yang terbantu karena usaha bedcover lukis ini. Sayangnya aku tidak sempat mengunjungi industri kecil lainnya. Padahal ingin sekali mengetahui pembuatan aksesoris perak, dan kerajianan lainnya yang menjadi ciri Pulau Dewata. Eh, nggak nyangka banget waktu jalan di daerah Seminyak, ketemu orang Malang yang jadi owner salah satu butik perhiasan di sana. Sayangnya aku lupa nama tokonya, tokonya dekat dengan Warung Italy, 1 blok sebelum Butik Sabbatha.
Lepas dari semua itu, aku dapat melihat daya kreasi masyarakat di Bali yang mempunyai ciri khas. Ide yang tidak pernah habis, dan keinginan untuk terus menciptakan inovasi. Pulau Bali selalu punya cara untuk menarik mata dunia untuk datang ke tempat ini. Mata yang terpuaskan dengan pilihan pariwisata yg beragam, lidah yang terpuaskan karena masakan berbumbu tajam, hati dan pikiran jadi segar karena bisa berlibur dengan aman dan tentram. :D
Itulah Bali yang berhasil memajukan kehidupan masyarakatnya dengan memaksimalkan potensi dari dirinya sendiri.
Jumat, 30 November 2012
#pilihan
Hehehe...sebenarnya barusan geli baca celotehan seorang teman di sebuah jejering sosial. Curhat? Bukan, bukan lagi curhat dia. Entah sedang kesal atau dia berusaha menampilkan sisi lain seorang wanita.
Sebenarnya ada berapa jenis wanita sih didunia ini? Banyak ya? Nope! Namanya wanita itu ya hanya satu jenis. Wanita adalah manusia lain selain pria. Ingat kan, Tuhan cuma menciptakan 2 jenis manusia: pria dan wanita! Lainnya bukan manusia. Nah, wanita ya cuma 1 jenis itu! Wanita yg dikodratkan sebagai pendamping, dan seorang ibu. Bagaimana menjalankan fungsinya sebagi wanita, itu yang dinamakan pilihan.
Kamu mau jadi wanita yg berbakti pada keluarga? Ya memang harus begitu! Mau sambil bekerja atau benar2 ibu rumah tangga? Terserah! Asal menjadi pendamping yang melengkapi. Mau jadi wanita yang tidak bergantung pada suaminya nanti? Terserah! Yang penting tetap berbakti pada suami. Dipikir2, pilihan apapun yang akan diambil, semuanya kembali pada diri sendiri. Mau menjadi istri dan ibu yang seperti apa? Yang harus dipahami adalah kodrat wanita itu sendiri. Kalau sudah punya mind set tentang kodrat wanita, maka pilihan2 itu akan menyusul dibelakangnya.
Jangan marah ketika orang tidak suka pada pilihan kita. Belum berarti pilihan kita yang salah, hanya saja manusia cenderung sinis pada sesuatu yang berbeda dengan prinsipnya. Begitu juga dengan kita. Pilihan pasti tidak sama, tapi mencoba membuka pikiran, mengetahui alasan orang lain dalam mengambil pilihan, dan tidak sesumbar dengan prinsipnya di tempat umum, mungkin akan lebih baik dampaknya buat orang lain. Kita tidak perlu menjelek2kan pilihan orang, tidak perlu membela diri seolah paling benar. (Capek juga nulis di HP)
Ini paragraf terakhir deh. Setiap manusia (normal) akan berpikir tentang masa depannya. Kita akan selalu memilih sampai tutup usia. Jangan sampai menghakimi sesama kita hanya karena pilihannya tidak sesuai dengan prinsip hidup kita. Kecuali kita mau ikut bertanggungjawab atas hidup orang itu :p
Senin, 18 Juni 2012
Paket dari Wahyu
Aku nggak tahu alasan kamu apa sampai akhirnya ngasih aq benda ini.
Tapi yang pasti, aku seneng dan trimakasih banget..
Pacar kayak kamu siapa lagi yg punya kalo bukan aq.. Hehehe
Semoga bisa berguna dengan baik dan semestinya :)
Aku sayang kamu. Sebelum kamu kasih hadiah apa pun itu! Aq sudah sayang kamu..
Rabu, 09 Mei 2012
Fashionologi
Kamis, 03 Mei 2012
Mungkin Ini Yang Dikatakan Galau
Inget banget deh dulu waktu masih kecil mikir pengen cepet2 jadi orang gede biar bisa ngapa2in sendiri. Kayaknya enak banget jadi dewasa, bisa nentuin semuanya sendiri. Tapi sekarang udah seumur gini malah iri pengen jadi anak kecil lagi. Hidupnya enak, lempeng2 aja gitu, asik bisa sepedahan sore2, lari2an, ketawa2 sama temen2nya.
Waktu sekolah pengen cepet2 kuliah. Kayaknya enak ga pake seragam, bisa pilih pelajaran yg disukain aja, bisa punya temen dari mana2. Tapi pas kuliah malah ngeluh2 pengen kayak anak sekolah lagi. Di kuliahan keliatan banget mana yg temen mana yang parasit!
Pas masih kuliah pengen cepet2 lulus, biar bisa cari kerja. Ealah, pas udah dapet kerja ribet pengen resign gara2 ga cocok-malah pengen kuliah lagi. Bos geje, kerjanya rodi, pengen kuliah ajaaa!!
Pas masi single pengen punya pacar, soalnya udah ngerasa butuh pasangan. Giliran pas di-PDKT-in gerah ditarik-ulur. Iri sama yg udah jadian. Eh, waktu udah pacaran malah pengen dirayu2 kayak waktu masih PDKT. (jangan2 ntr kalo udah nikah, malah pengen kayak masa2 pacaran).
Kenapa ya kita kadang suka membandingkan situasi sekarang sama situasi yg lampau? Waktu kita ada di waktu sesungguhnya, kayaknya sulit melihat kenyamanan di masa itu. Sedangkan kita dengan gampangnya pengen mengembalikan atau mempercepat waktu (walaupun ga akan mungkin terjadi).
Kamis, 19 April 2012
Berkat segelas Capucino
Sekitar 10 jam lalu saya pergi dengan seorang teman ke sebuah restoran makanan cepat saji. Saya pesan burger dan segelas capucino ice. Saat itu saya memang berniat tidur pagi untuk mengerjakan tugas. Ternyata sesampai di rumah, mata mengantuk dan langsung tidur. Apalah segelas capucino tadi? Tumben tidak ada efek apa2. Biasanya secangkir kecil saja berhasil menahan mataku hingga pagi.
Mungkin karena beberapa hari ini saya tidur pagi, dan mata sudah terlalu lelah.
Sekitar pukul 2 pagi saya terbangun dan sayangnya tidak bisa tidur lagi. Sial, efek kopi tadi terlambat. Tangan ini sudah malas bersentuhan dengan kain dan jarum. Saya coba merekatkan mata lagi, mengundang kantuk yang entah kemana. Tapi tak juga berhasil.
Menit menit berjalan, badan ini terus gelisah mencari posisi nyaman. Namun tak juga diserang rasa kantuk.
Suasana pagi-pagi buta selalu hening, sepi. Sudah lama sekali tidak seperti ini. Saya rasa ada sesuatu yang lama ingin saya bicarakan dengan Tuhan. Apa Tuhan sedang mengajak saya datang? Saya tidak tahu, tapi saya merasa seperti itu.
Saya tidak pernah tau kapan Tuhan akan mengajak saya bicara kepadaNya seperti pagi ini. Mengadukan semua hal yang tidak pernah bisa dibicarakan dengan sesama manusia. Membicarakan semua isi beban pikiran, membaginya bersama Dia, atau malah saya serahkan semua? Saya tidak benar2 yakin yg mana.
Saya benci tidak bisa tidur, tapi sering kali menjadi waktu yang tepat untuk membuka hati yang telah lama diketuk2 Sang Empunya. Insomnia jadi waktu yang indah. Dan semoga akan selalu indah..
Sabtu, 11 Februari 2012
e-KTP
Hari ini semua warga satu RT tempat saya tinggal mengurus pembuatan e-KTP ke kantor kecamatan. Awalnya tertarik banget, penasaran sama bentuk e-KTP yang bakal dimiliki oleh seluruh warga Indonesia. Eh, tapi pas udah sampai ke kantor kecamatannya, hmmm, buset! Antri boo! Dari jam 11 siang ngumpulin formulir yang sudah dikasih ke masing2 keluarga (sebelumnya dikasih ke keluarga untuk diperiksa lagi informasi yang tertera), nungu lama banget, jam setengah 1 baru dipanggil buat ngantri foto. Setelah nunggu di lantai 2 (karena foto KTP dilantai 2), akhirnya tiba giliran keluarga saya. Anyway, saya baru sadar kalau ternyata tahun kelahiran kami sekeluarga adalah tahun ganjil. Pantas saja kelakuannya ganjil semua. Hehehe, balik ah! Setelah ambil foto setengah badan dngn background merah, mata saya juga 'difoto' (semacam ambil gambar retina mata yg kayak di film2 barat), ambil sidik jari tangan, tanda tanggan, melakukan cek informasi identitas, dan entah kenapa saya disuruh tandatangan lagi. Kelar deh semua urusannya. Karena adik saya yang menyelesaikan proses paling akhir, dia disuruh ke salah satu meja untuk menyerahkan kertas.
Setelah selesai semua proses itu, saya pikir sebentar lagi akan memiliki KTP nasional. Ternyata saya harus menunggu beberapa bulan lagi. Hahaha...gubrak!
Yah, inilah salah satu usaha pemerintah kita untuk meringkas data base warga negaranya kedalah satu tempat penyimpanan. Tidak lagi KTP yang terpencar kemana2, tapi cukup KTP Indonesia. Semoga tujuan2 baik dari penyelenggaraan e'KTP ini bisa terlaksana dengan baik di negeri ini. Dan yang namanya e-bla.bla.bla pasti selalu rawan dengan hacker, semoga hal ini juga sudah diantisipasi oleh orang2 cerdas di jajaran pemerintahan sana. Semoga program ini bukan hanya program ikut2 negara tetangga yah..hehehe
Dari tadi kebanyakan 'semoga', udah kayak berdoa aja! Jiiiiiiiaaaaaa berdoa kok di blog (•˘˛˘•)
Sekian *kiss* *kiss*
Rabu, 01 Februari 2012
Media sosial: bersosial dengan Tuhan
-Ditulis secara sepontan-
Pagi-pagi, seperti biasanya, telepon pacar biar dia bangun terus saat teduh. Selesai saat teduh aq ingat kalau ini awal bulan febuari. Niatnya pengen ngetwht menandai datangnya bulan ke 2, eh niat itu tidak jadi dilaksanakan malah pengen nulis blog.
Yah, kenapa? Karena timeline di twitter sekarang lucu-lucu, membuat tangan saya gatal untuk berkomentar. Hehehe
Ini bukan tentang twit dari acc para pelawak ya, tapi acc teman-teman saya yang isinya sangat religius sekali.
Twit ini sering berawalan ''Ya Allah....'' dan berakhiran ''ammin..''. Percaya tidak percaya, sejak kemunculan media sosial apa pun itu bentuknya, gaya bergaul masyarakat pun berubah.
Orang yang tinggal berdekatan, satu sekolahan, tiap hari ketemu, eh di facebook juga tetap saja membicarakan keseharian mereka. Besoknya di sekolah membicarakan apa yang kemarin mereka lakukan di facebook. Come on!
Facebook jadi tempat berdagang? Jelas ini! Online shop mendadak ramai di situs yang satu ini. Ada yang bagus, ada yang emm..ga jelas!
Oke, kembali ke topik sebelum dua paragraf sinisme diatas. Beberapa waktu lalu (waktu saya buka facebook yang sudah sekian lama saya terlantarkan) saya melihat isi facebook yang begitu soleh. Hehe.. Banyak banget yang menaruh doa-doanya di status facebook. Begitu juga di twitter. Seimbang dengan semakin banyak pengguna twitter saat ini, maka dapat dipastikan isi timeline juga semakin beragam. Dan lagi-lagi update memohon pada Tuhan ada di situ. OmG!
Oke, benar kita harus rajin berdoa. Doa itu ibbarat nafas hidup. Tapi tidak di timeline atau di status facebook juga kali. Berdoa aja di kamar, yang sepi-senyap-cuman ada aku yang sedang berdua Tuhan. Kenapa gitu memohon pada Tuhan tapi ditaruh di status facebook atau twitter? Helooo...Tuhan ga punya acc facebook/twitter jga kali.
Atau biar kelihatan anak baik? Soleh? Taat beragama? Saya jadi ingat firman Tuhan di kitab matius 6, ayatnya saya lupa. Jangan berdoa seperti orang munafik. Mereka berdoa di rumah pertemuan atai di sudut-sudut kota dengan suara yang keras. Mereka berdoa supaya dilihat oleh orang banyak.
Selasa, 17 Januari 2012
Untuk Temanku: Selamat Jalan Menuju Kekekalan
Kita tidak ada yang tau kapan Tuhan mengambil nyawa kita.
Kita tidak ada yang tau kapan Tuhan mengatakan 'cukup' atas hidup yang Dia pinjamkan ini.
Siapa yang tau kapan dia akan mati?
Orang bilang orang tua bau tanah. Teman saya belum tua tapi tanah sudah siap menanamnya besok.
Sakit bernama kanker itu benar2 menggrogoti paru2nya. Hadir diam2 tapi membunuh perlahan. Padahal teman saya ini bukan perokok, tidak minum2 alkohol, apa lagi dunia gemerlap.
Kenapa Tuhan tidak kasih penyakit ini pada perokok kelas berat saja? Kenapa harus teman saya yang menjaga hidup sehat?
Semua rahasia, semua terserah Tuhan. Kepergianmu adalah hasil yang terbaik, kawan. Tak akan ada lagi celetukan usil yang kadang menyebalkan yang biasanya kau buat. Kenangan baik sudah kau ukir dalam memori kami. Istirahat dan bahagialah dalam Surga Tuhan kita. Bahagianya kamu sudah berada di sana.
RiP Josua Alvonso,
1987-2012
