Rabu, 28 Desember 2011

Selamat Hari Natal

Siapa yang merayakan natal??? *ngacung*

Yup. Sebagai umat kristiani, saya ikut merayakan tanggal yang diperingati sebagai hari lahir Yesus. Walau sebenarnya tidak ada yang tau pasti kapan Tuhan Yesus lahir, 25 Desember adalah tanggal yang—bukan diyakini—dipilih untuk memperingati kelahiranNya.

Sebenarnya kalau dilihat dari sejarah yang ditulis dalam Alkitab, hari kelahiran Yesus tidak jatuh di bulan desember. Tapi di bulan maret atau april. Kok bisa? Ya bisa lah! Penjelasannya panjang, jadi kalau ada yang mau tau silahkan ikuti pendalaman Alkitab di gereja atau persekutuan masing-masing ;) hehehe.. karena saya juga dapat dari hasil PA.

Anyway, bukan itu yang mau saya bahas. Sebenearnya ini sudah lewat dari tanggal 25, TAPI baru sempet tulis panjang lebar n posting ke blog sekarang. Kenapa??? Karena tamu yang dating ke rumah banyaaaaak sekali. Tetengga di rumah, saudara-saudara, temen kantor nyokap, temen bokap, anggota dari kantor lama bokap, anggota dari kantor bokap yang lebih lama, adek-adek tingkat saya, n terkahir temen-temen adek saya. Dan tamu terakhir ini lah yang menghabiskan persediaan “menu makan berat” di rumah.

Entah sejak kapan di rumah saya ada tradisi: menyediakan makanan berat buat tamu yang datang. Natal di tahun-tahun sebelumnya nyokap selalu sibuk di dapur buat bikin lontong cap gomeh. Padahal saya sama sekali gak ada garis keturunan tionghoa. Walaupun rasanya enak, tapi proses membuat lontong cap gomeh itu mengganggu damai natal di keluarga saya, khususnya kedamaian di hati saya. Kenapa bisa begitu? Karena membuat semua kacau di hari yang semestinya kita memperingati kelahiran Yesus, merenungkan pengorbanan Allah yang turun menjadi manusia, fokus kebaktian di Gereja, dan mempersembahkan hati juga pikiran untuk ibadah. Bukan malah benar-benar memposisikan diri “di bawah kaki Yesus”, eh ini malah sibuk sendiri sama “urusan dapur”. Pernah di suatu 25 desember nyokap gak pergi ibadah natal dengan alasan masakannya belum jadi. Dan bokap jadi senewen. Tuh kan udah ga bikin hati damai. Nah saya sendiri juga jadi gak damai gara-gara kepikiran belum beli lontong, piring-piring yang belum di keringkan, telur rebus yang belum di bagi dua, dll. Cuman gara-gara lontong cap gomeh aja bikin natal jadi kehilangan makna!

Nah, sama seperti yang keluarga saya lakukan dalam memperingati natal, kebanyakan umat Kristen lainnya juga sepertinya begitu. Saya rasa kami sedang kehilangan esensi natal dan malah menjadikan natal sebagai celebrasi yang tidak semestinya. Saya yakin di kota-kota besar selalu ada agenda perayaan natal. Mungkin juga hall-hall megah di hotel-hotel sudah full booked untuk perusahaan-perusahaan yang akan merayakan natal. Tidak ada salahnya merayakan hari kelahiran ini, yang salah adalah ketika sekian puluh bahkan ratusan juta rupiah terbuang sia-sia tanpa mengundang jiwa-jiwa baru masuk dalam kerajaan Allah. Apa sih yang bisa kita dapat dari kegiatan: duduk di kursi penonton dan hanya menyaksikan penyanyi-penyanyi melantunkan lagu-lagu natal, dan mungkin beberapa aktor opera sabun mengisi drama khas natal? Tidak ada firman, tidak ada makna dibalik natal, dan tidak ada “undangan” bagi jiwa-jiwa baru. Yang kita dapat hanya kesenangan karena hiburan-hiburan yang bisa kita nikmati sepanjang perayaan.

Saya rasa Tuhan Yesus tidak pernah meminta hari kelahirannya dirayakan bak raja-raja dunia. Yang Dia titipkan dalam AlkitabNya adalah bahwa kita harus menjadi garam dan terang dunia, membawa bangsa-bangsa menyembah Dia. Apa artinya bersenandung lagu Gereja jika tidak ada gereja dalam hati kita. Apa artinya bersorak sukacita karena 25 desember akhirnya datang jika kita tidak mengenal siapa Dia yang telah lahir—meskipun sebenarnya bukan ditanggal itu—dalam sengsara.

Saya pernah menjadi panitia natal di 2 lingkungan berbeda. Saya pernah merasakan merancang acara natal untuk tujuan yang benar-benar mengenalkan siapa Tuhan yang telah sengaja menjadi manusia dan memperlihatkan apa yang bisa kita lakukan untuk merayakan natal sekaligus menyenangkan Tuhan. Saya juga pernah merancang suatu perayaan megah dan mahal (tentunya) hanya untuk memberitahu semua orang bahwa kami sedang natalan! Sama-sama membutuhkan biaya yang tidak sedikit, sama-sama mengeluarkan banyak tenaga, tapi saya merasakan kepuasan yang berbeda. Acara perayaan natal megah saya berjalan cukup lancar, mendapat banyak pujian, dan dicap sebagai acara natal paling baik yang pernah dibuat di tempat itu. Tapi hati ini tidak puas karena semua itu hanya menghamburkan uang. Sedangkan perayaan natal se-Kota dengan konsep seminar natal dengan tujuan menyadarkan pemuda Kristen untuk berkarya bagi bangsa Indonesia dinilai tidak berjalan sesuai harapan karena sedikit peminat. Ya, dari 1000 orang yang diundang, hanya hadir sekitar 300an orang. Sedih? Pasti! Tapi saya tau saat itu panitia tidak bekerja sia-sia. Ada 300an orang yang mendapat materi luar bisa dari pembicara yang kami hadirkan.

Ketika saya lulus kuliah dan tidak terlibat kepanitiaan natal apa pun, ibu memberitahu tentang dana untuk perayaan Natal Kota. Wow! Angkanya luar biasa..tapi tetap saja acaranya begitu-begitu. Bintang tamunya lah, makanannya lah, gedungnya lah..errrrrghhh! Buat apa?! Buat kasih tau kalo mereka sedang natalan?! Seluruh dunia juga tau kalo orang Kristen pasti natalan! Ayolah kita sama-sama keluar dari perayaan yang berlebihan. Bikin sesuatu yang tidak sia-sia. Uang segitu banyaknya hanya dihabiskan untuk sewa sound system, bayar bintang tamu, sewa gedung, konsumsi yang mewah?? Apakah para undangan yang hadir di pesta semacam itu akan merasakan damai sukacita natal yang awet di hatinya? Natal memang sudah tercampur dengan berbagai budaya kita, tapi kita masih bisa kembalikan arti kelahiran Sang Juruselamat dunia. Dia datang bukan untuk diperingati, tapi untuk memperingatkan kita akan kasihNya yang tak bisa dibatasi oleh apa pun.

Jumat, 11 November 2011

Rindu Di Balik Rumah Tahanan

Jakarta, rutan salemba


Kemarin aku sama kakak tingkat selama kuliah datang ke Rutan (rumah tahanan) Salemba. Kami sengaja datang ke sana untuk mengunjungi teman yang sedang tertimpa masalah. Teman kami ini bernama Daniel, kami sedang sama2 pantau kasus yang dia alami. Kami yakin dia tidak berslah, dan semua yang dituduhkan itu hanya fitnah.


Omong2 tentang kasus Daniel, sebenarnya bukan itu yang mau aku tulis. Masih ingat tidak wacana yang beberapa hari lalu muncul jadi pembahasan DPR? Tentang pengadaan ruang--aku lupa sebutannya apa--semacam bilik asmara di rumah2 tahanan. Wacana ini bisa jadi timbul karena istri Gayus Tambunan diketaahui mengandung, padahal Gayus sedang dalam sel tahanan (buatnya kapan hayoo??).


Berkaitan dengan bahasan tersebut, kemarin waktu aku masuk kedalam ruang jenguk di rumah tahanan itu memang tampak pemandangan yang luar biasa! Yah, jujur saja aku kaget. Pertama kalinya secara nyata datang kedalam ruang jenguk rutan. Biasanya kan hanya nonton di TV atau film2. Hehehe.. Ternyata kenyataan yang terlihat adalah adegan 20++ yang dilakukan pasangan2 di situ. Entah itu pacarnya, istrinya, atau cewek yang baru dikenal. Tanpa rasa sungkan mereka--tidak hanya--duduk berdekatan. Tangan masing2 aktif menggrayangi satu sama lain. Ada yang--maaf--masuk baju dan celana, saling melumat bibir, dan tindakan2 lain yang seharrusnya sungkan untuk dilakukan di tengah banyak orang.


Entah karena rindu atau memang kebutuhan biologis yang harus dipuaskan. Tapi begitu lah keadaannya. Melarang pun tidak bisa, membiarkan pun rasanya terlalu. Karna diantara mereka ada yang membawa anak kecil (nah ini nih yg salah! Mending jangan bawa anak kecil waktu jenguk). Atau buat saja area terpisah kusus yang membawa anak2. Jangan malah membuatkan bilik asmara untuk pasangan2 yg ingin 'melepas rindu'. Gimana mau jera kalau untuk urusan yang 'satu' itu masih dibebaskan.


Makanya,, buat cowok2-bapak2 atau siapa pun lah. Gak usah melakukan tidak kriminal, korupsi, atau apa pun lah yang menggiring kita menempati salah satu matras di rumah tahanan. Kalau udah masuk tahanan, yah harus ambil resiko untuk menahan napsu yang 'lain' juga.


Published with Blogger-droid v2.0

Jumat, 04 November 2011

Si Komo Macet?

Negara mana yang tidak bangga jika keindahan alam atau situs/cagar budayanya terpilih menjadi salah satu yang "wonderful" di dunia? Pasti tiap negara berharap bisa mendapat tempat sebagai pemilik situs paling indah sedunia. Tak terkecuali Indonesia! Negara kita ini sempat menyesal ketika Candi Borobudur gagal menjadi salah satu dari 7 tempat indah dunia. Mungkin atas dasar itu, pada tahun ini Indonesia tidak mau mengulang kesalahan yang sama.


Pasti pada tahu yayasan New7wonders kan? Lagi jadi pembicaraan dimana2 nih, mungkin sedikit saja yang tidak tahu. Yayasan ini yang mengadakan poling untuk memilih tujuh tempat menakjubkan dunia. Dalam kegiatan ini Indonesia mengajukan Pulau Komodo sebagai tempat yang menakjubkan. Tentunya karena di pulau ini hidup ratusan biawak raksasa (yg konon diyakini sebagai hewan yang sudah ada sejak jaman purba) dan merupakan habitat komodo terbesar di dunia. Nah, demi mendapat predikat sebagai tempat menakjubkan ini, beberapa bulan bellakangan banyak sekali teman, anak-anak sekolah, hingga tokoh-tokoh populer di negara ini yang mengkampanyekan vote Komodo. Dengan tarif yang murah,otomatis masyarakat dari sabang-marauke antusias untuk mengikuti gerakan ini.


Hingga akhirnya beberapa hari belakangan ini muncul pro-kontra tentang kegiatan yg diadakan yayasan new7wonders ini. Bukan hanya itu, kredibilitas yayasan ini juga dipertanyakan. Hal ini mulai muncul karena Indonesia didaulat menjadi tuan rumah penyelenggaraan, namun deiwajibkan untuk membayar seberas 400 milyar rupiah. Sebagai penonton dan pendukung saya juga di buat bingung. Sebagian besar mengatakan lanjut, namun sebagian lain memberi lampu kuning pada keputusan yang ankan diambil.


Sebenarnya sadar atau tidak, secara tidak langsung Pulau Komodo sendiri sudah mendapat tempat di hati masyarakat lokal, bahkan internasional. Dengan atau tanpa predikat salah satu dari 7 tempat menakjubkan dunia, Pulau Komodo sudah berhasil menarik perhatian kita. Bahkan dalam sebuah berita dikatakan terjadi peningkatan jumlah wisatawan yang datang ke NTT, sengaja untuk datang ke Pulau Komodo.


Sekarang kita semua jangan hanya ribut masalah voting-voting itu. Kalau nanti Pulau Komodo termasuk kedalam salah satu tempat paling menakjubkan itu, apa Indonesia sudah siap menyambutnya?


Dalam hal ini bukan sambutan kemeriahan atau perayaan. Tapi sudah siapkah daerah NTT dan Pulau Komodo kedatangan turis-turis dari berbagai negara? Bagaimana kesiapan infrastruktur dan tata kelola daerahnya? Apakah pemerintah sudah memikirkan penanggulangan terhadap dampak yang akan terjadi jika banyak orang datang ke pulau ini?


Yang ada dalam banyangan masa depan saya adalah, NTT kususnya Pulau Komodo mungkin akan menjadi the next Bali. Dampaknya memang positif untuk kemajuan perekonomian. Tapi sebaiknya sekarang pemerintah juga mulai memikirkan pengelolaan serta penataan yang tepat untuk pulau ini. Dan jangan lupa memikirkan kenyamanan si pemilik pulau (Komodo). Di dalam wisata ini, komodolah yang jadi idola.


Ps: daripada pemerintah, pejabat2 itu mikir gimana cara aman nyaplok uang rakyat, mending mikir gimana memajukan perekonomian rakyatnya..


Published with Blogger-droid v2.0

Minggu, 28 Agustus 2011

28082011

Am I in love? Yes! I'm in love with him everyday..

Walaupun dia bukan cinta pertama, tapi dicintai dan mencintai dia adalah anugrah. Aku yakin aku juga bukan cewek pertama yang pernah dia sayangi, dan begitupun sebaliknya. Toh, sering kali kita berjumpa dengan orang2 yang tidak tepat untuk menemukan yang paling tepat.

Pernah tidak membanyangkan kisah bagaimana kedua orang tua kita di satukan akhirnya muncullah kita di dunia. Bagi mereka kita adalah anugrah. Tapi bagi kita cinta yang tumbuh di antara orang tua kita adalah anugrah. Anugrah yang menganugrahkan kita.

Aku pernah membanyangkan kisah romantis antara kedua orang tuaku. Aku bersyukur karena aku dilahirkan dan dibesarkan dengan anugrah yang terus dipertahankan. Kemudian tahun cepat berganti, kehidupan terus berjalan. Sekarang, anugrah itu Tuhan berikan juga padaku.

Aku tidak pernah membayangkan dia adalah mister "right person, in the right time"ku. Memikirkannya saja tidak pernah. Tapi pena Tuhan memang selalu menuliskan jalan cerita yang tak pernah terbayangkan.

Dulu Dia ijinkan aku untuk menikmati siapa saja yang aku suka. Menikmati argumen-argumenku tentang lawan jenis yang ideal bagiku. Membiarkan aku melihat-lihat, dan menetapkan "model" calon pasangan hidupku. Dia biarkan aku patah hati, kesepian, bahkan seolah-olah menjadi tidak perduli lagi dengan titik air yang terus meluncur kala sakit hatiku. Tapi Tuhan punya rahasia, ada kejutan di balik semua hal yang Dia ijinkan terjadi.

Ketika semuanya ada sampai hari ini, dimana masa pacaran dengannya berlanjut ke suatu bagian waktu yang lebih serius lagi, aku menyadari bahwa kebersamaan aku dan dia adalah salah satu kisah romantis dari Tuhan. Berawal dari mana dan akan berakhir seperti apa? Saya tidak tahu. Tapi yang saya tahu, saya akan ada terus dalam kisah yang ditulis-Nya. Aku tidak suka Penulis lain. Thanks, God..

Ketika sekarang kami sudah berpikir dengan matang dan memutuskan untuk melanjutkan kisah kami menjadi lebih serius, aku harap waktu ini juga ada dalam episode yang Kau tulis.
Published with Blogger-droid v1.7.4

Selasa, 23 Agustus 2011

#CemburuSamaBola

::Nyampah di Blog Jilid 2

Sebagian besar cowok di dunia pasti suka bola. Sama! Cowok aku juga. Wajar sih sebenernya.. Malah waktu dulu aku sering nonton bola juga. Seru sebenernya.

Dulu rasanya biasa aja kalo dia nnton bola. Tapi sekarang rasanya kesel banget kalo tau dia nonton bola. Tepatnya, lebih milih nnton bola.

Ini kayaknya udah ngambek yg ke 2 kali. Jujur deh, pengenx gak marah, tapi nyesek banget! Di saat dia bilang lagi ngerjain tugas2nya, dan hal itu bikin kepekaan aku rela ngurangin waktu ngobrol sama dia biar dia bisa konsen n kerjaannya beres. Eh, ternyata dia malah pake waktu itu buat mentelengin 22 orang rebutan bola!! What a peevish thing!

Gini ya, intinya bukan di nonton bola. Intinya di waktu! Kami biasanya (sebelum dia jauh di sana) bisa ngobrol lama. Tapi karena kesibukannya sekarang dan kondisi juga ga memungkinkan untuk bisa tlp lama kayak dlu, makanya aku buang jauh2 harapan buat bisa ngobrol lama sama dia. Dan belakangan ini jadwal malemnya pasti ngerjain materi presentasi. Ya udah, demi kelancaran pekerjaan dia, maka aku kurangin waktu tlp. Dari yg dlu bisa 1-2 jam, pagi-siang-sore-malem ada aja tlp dia. Sekarang bisa 1 jam aja udah bagus, itu juga disambi ngomong sama temennya, sambil ini-itu! Aku sih rela2 aja kalo waktunya emang buat nyelesein tugas,n ga mungkin juga bisa tlp sambil ngerjain tugas kan. Konsentrasi bisa ilang, kerjaannya ga maksimal. Tapi kalo tau waktu yg udah diluwangin itu buat nnton bola? Ada perasaan gak terima! 45menit x 2 dia konsen buat nntonin tuh bola. Di perhatiin sampe tu bola sampe masuk gawang lawan! Padahal kalo buat ngobrol sama aq waktunya kurang udah dri 45menit x 2! Belom lagi kalo ditambah ngobrol sama temennya (yg aq ga tau itu ngomongin apa), sibuk sama hal2 lain yg lagi di sekitarnya, ato tiba2 dia diem ngantuk!

Huft! Dasar cowok! Hidup aja sama sepak bola sonoh! (maaf lagi ngambek, ga terima komentar!)
Published with Blogger-droid v1.6.5

Senin, 15 Agustus 2011

Tahun ke-66 Indonesia Merdeka

Sebentar lagi Indonesia tercinta ulang tahun. Usianya tak lagi muda, 66 tahun menurut perhitungan saya.

Apa kabarmu kini? Indonesia sudah mengalami banyak perubahan. Ini dapat terlihat dari gedung-gedung bertingkat yang semakin banyak tumbuh di kota-kota besar. Tapi kok kesejahteraan yang merata tidak tampak? Masih banyak orang yang mencari uang dengan jalan me-maling dan menipu.

Gak percaya? Harus percaya. Lihat dong berapa banyak orang kelaparan, menahan perut mereka yg membusung. Hitung juga gelandangan dan anak-anak terlantar sudut-sudut kota, jumlahnya selalu bertambah. Lihat mereka masih mengkonsumsi nasi aking ketika pemerintah dengan yakin berkata Indonesia akan swasembada beras. Sedihnya lagi, ada sebuah desa yang terbiasa mengkonsumsi makanan yang sudah lewat masa pakainya.

Negara kita juga semakin banyak malingnya lho. Ini merupakan salah satu efek kemiskinan yang masih melanda Indonesia. Jenis malingnya variatif lagi, dari mulai maling kebon sampe maling uang. Buktinya tuh satu smester ini berita di TV penuh banget sama berita sindikat maling. Tidak tanggung-tanggung lho..nyolongnya sampai milyardan. Siapa coba malingnya? Nggak jelas! Lha wong kasusnya gak selesai-selesai kok. Mungkin karena yang diambil banyak banget kali ya.. Pengadilan mau ngitung bukti dulu.

Sadar atau tidak sadar, negara ini juga mulai banyak penipu. Dan parahnya masih banyak juga yang ketipu. Mungkin karena tergiur keuntungan dalam waktu singkat. Ah, tapi itu sih biasa. Dari jaman jebot penipu kelas kampung sih udah buka kantor. Belakangan ini lagi ada penipu yang lagi naik daun. Itu lho yang lagi main drama di panggung politik. Masa gak tau sih? Terkenal banget lho tokoh2 itu. Lagi nggak jelas tuh, siapa yang bener siapa yg salah. Tapi sih udah jelas kalo semuanya salah. Cuman ya itu tadi, ending-nya bakal lama. Mereka-mereka itu bukan rakyat biasa, punya pegangan banyak banget, pastilah banyak yang melindungi mereka dan akan semakin membuat episode drama ini semakin panjang. Sudah lah, mengikuti politik itu sebenarnya rumit. Selalu ada tokoh baru yang dibawa-bawa. (tapi kalau rakyatnya tidak mau tau, siapa yg akan mengawasi mereka?).

Saya bingung bagaimana harus mengakhiri celotehan saya ini. Satu hal yang memang identik dengan Indonesia adalah kemajemukan. Begitu juga dengan kasus-kasus negara ini. Majemuk! -Mungkin akan bersambung-
Published with Blogger-droid v1.6.5

Senin, 08 Agustus 2011

Air Mata

Hari ini aku paham kenapa manusia menangis.
Ada hal yang tidak bisa dibicarakan secara jelas. Ada rasa sakit yg hanya bisa dimengerti diri sendiri. Ada rasa penyesalan yang terlalu dalam. Ada harapan yang terlalu besar tapi kenyataan berkata lain. Ada tuntutan yang tidak bisa dipenuhi. Ada cinta yang terlalu besar. Ada kesalahan. Ada kebingungan.

Yang aku tau, manusia menangis karena seorang diri. Dia butuh teman bicara, tapi tidak yakin ada yang memahaminya.

Air mata yang menemani kita berkeluh, sedih, bimbang. Air mata yang membawanya mengalir satu demi satu, membawa sesak dalam tiap tetesnya.

Tuhan tau, suatu saat kita akan sendirian. Maka Dia simpan air mata untuk kita untuk menemani kita saat bicara pada-Nya.

Published with Blogger-droid v1.6.5

Rabu, 03 Agustus 2011

Hal-hal Menyebalkan Kala Teleponan (dengan @uyhaw19)

Apa yang paling penting buat cewek kalau lagi LDR sama pacarnya? Jawabannya adalah kabar sang pacar di sana! Apa yang paling ditunggu? Jawabannya adalah telepon dari si pacar biar bisa ngobrol enak, shareing, dan yang jelas bisa mendengar suaranya.

Sejak pacar jauh, setiap pagi-siang-malam yang dicari adalah HP buat tanya kabar dia! Begitu ada telepon, rasanya ingin melepaskan semua emosi rindu yang terhalang jarak. Mendengar suaranya seperti mendapat air segar di tengah dahaga (halah!). Tapi telepon bisa juga menurunkan nafsu bicara dengan pacar kalau:

1. Kita sudah antusias menunggu teleponnya, mengangkat dengan semangat. Eh, tapi pacar di sebrang sana malah menyambutnya dengan lelah. (ok! mungkin saat itu dia benar-benar lelah. So, kita juga harus peka dan pengertian.)

2. Ketika kita sudah merasa menyediakan waktu hanya untuk berbicara dengan dia, ternyata yang di sana lagi asik sama gadget canggihnya, hingga-seperti-tidak menyimak pembicaraan! (-___-!) :miff:

3. Kita pikir sudah ada waktu luangnya untuk santai di tengah kesibukan, dan dia bisa bicara dari hati-ke hati dengn kita. Eh ternyata ada aja yang ngajakin dia ngobrol di sana. (walhasil? ped! teleponnya mending matiin aja.)

4. Ketika kita udah nungguin teleponnya sampai tengah malam, ternyata dia sudah ngantuk dan memamerkan suara serak ala-ala bangun tidur saat sedang bicara dengan kita. (ini dilema: kalo diterusin kita tambah kesel karena dia pasti tambah ngantuk. Kalo di stop pasti ga jadi ngobrol.)

Repot ya cewek! Ditelepon salah gak ditelepon makin salah! Yang harus dipahami kaum adam adalah bagi cewek LDR merupakan kondisi yang tidak baik, menyiksa, tidak menyenangkan, dan sangat beresiko. Perasaan tidak tenang dan kuatir akan jadi berlebihan. Saling memberikan kabar adalah salah satu cara untuk meminimalis ketidaknyamanan situasi LDR. So, salahkah jika menginginkan waktu yang berkualitas saat bertelepon dengan kekasih yang sedang jauh?

Selasa, 02 Agustus 2011

My Life Just Like a Roller Coaster


Pernah main roller coaster? Setidaknya-walau tidak pernah main-kita tau kan permainan ini? Roller coaster adalah permainan yang menantang adrenalin. Katanya sih kalo kita naik wahana ini perut kita rasanya seperti diaduk2. Tidak jarang banyak yang mengeluh pusing dan mual setelah mencoba wahana ini.

Bagi sebagian orang permainan ini menegangkan, bahkan banyak yang tidak menyukainya. Mungkin takut jatuh, terpelanting, atau memang pada dasarnya penakut untuk mencoba permainan ini. Saya sendiri pernah mencoba permainan ini, dan memang menegangkan. Tapi saya selalu ingin coba terus.

Sekilas bentuknya seperti kereta, tapi rel roller coastertidak lulus-kaku. Jalan kereta roller coaster berbelok-naik-turun-menikung-berputar-tajam-dan bergerak sangat cepat. Cara kerjanya: kereta roller coster akan didorong dengan tenaga yang sangat besar agar bisa membuat kereta berjalan maju. Tenaga ini yang akan mendorong kereta roller coaster terus bergerak, melewati semua bentuk rel, hingga berhenti di tempatnya semula. Bahkan bentuk lintasan roller coaster yang “beragam” itu yang membantu kereta terus berjalan. Ketika kereta meluncur menurun dan jalan mulai menanjak, kereta tetap akan melesat naik karena tenaga yang menekan kereta dan bebab yang dibawa kereta menciptakan gaya dorong yang besar.

Itulah sebagian kecil yang saya tahu tentang permainan menegangkan ini. Dulu saya piker di kereta roller coaster pasti ada mesin(semacam roda atau gir dengan dynamo) kusus untuk menggerakan kereta seperti halnya kereta api. Tapi ternyata dugaan saya tidak tepat.

Ketika melihat tayangan pembuatan roller coaster Ferrari Land di Dubai membuat saya melihat proyek itu sebagai dunia saya. Saya memang sering menganalogikan sesuatu dengan apa yang sedang saya alami.

Untuk membuat 1 wahana roller coaster, pembuat pasti sudah merencanakan seberapa panjang rel yang harus saya lewati, berapa banyak tikungan, berapa banyak jalan menurun, berapa banyak jalan naik, seberapa besar tekanan yang membuat kereta melesit, berapa berat kereta yang mampu menciptakan daya dorong yang kuat di rel yang seperti gunung (naik). Dan hebatnya, untuk bergerak 1 kali disepanjang lintasan, kereta hanya membutuhkan 1 kali tekanan. Selanjutnya tekanan itu yang akan berkolaborasi dengan berat kereta untuk menciptakan daya gerak. Sama seperti wahana menegangkan ini, hidup kita di dunia sebenarnya juga menegangkan. Pencipta kita pasti sudah memiliki rencana untuk hidup kita masing-masing. Harus selama apa kita berada di dunia ini, ada berapa banyak kesuksesan dan kegagalan yang harus kita hadapi. Orang-orang yang seperti apa yang harus ada untuk menyemangati kita. Seberapa banyak talenta yang Dia percayakan untuk ditumpangkan kepada kita untuk kita bawa lagi kepada-Nya dengan selamat.

Melihat roller coaster seperti melihat hidup saya sendiri. Tidak ada jalan yang mendatar! Selalu ada yang menikung, memaksa saya melihat hal yang menakutkan. Kemudian perlahan-lahan menanjak dan ketika sudah berada diatas saya harus melintasi turunan terjal. Dan ketika melintasi turunan ini saya selalu berteriak. Tapi saya harus seperti kereta yang mampu melintasi semua rintangan itu untuk kembali ke garis semula hanya dengan 1 kali tekanan (dorongan).

Sering saya mengeluh ketika “kereta” saya seperti memaksa saya melewati lintasan begitu menurun, tiba-tiba terjun terlalu jauuuuh. Semakin kebawah hingga saya pikiir akan sulit untuk naik lagi. Tapi ternyata saya memang harus berjalan kebawah untuk mempertahankan laju saya. Dengan dorongan yang telah menggerakan saya maju dan kemauan dari diri sendiri, saya akan bisa melaju lagi. Tidak kalah cepat dengan saat saya menurun tadi. Karena semakin terjal turunannya, berarti gaya dorong yang tercipta untuk laju kereta akansemakin besar. Kemudian setelah lintasan naik-turun tadi, jalan saya akan tenang untuk beberapa saat. Tapi kemudian saya dibuat turun lagi. Kali ini bukan untuk melintasi jalan yang menanjak, tetapi jalan yang berputar. Yah, akan terus begitu hingga sepanjang perjalanan.

Roller coaster tidak akan melesit cepat jika lintasannya hanya lurus tanpa jalan menurun. Bahkan mungkin tidak akan bisa sampai kembali ke terminalnya(selama 20th saya hidup di dunia, belum pernah lihat roller coaster yang datar). Begitu juga manusia. Apa yang akan mendorong diri kita untuk melewati jalan menanjak kalau tidak pernah meluncur di jalan turunan? Walaupun susah menikmati kondisi tertekan dan menurun, saya punya harapan jika lintasan ini akan menanjak lagi. Kecuali lintasan saya putus di tengah jalan!

Kali ini analogi saya mungkin membingungkan. Yah, sebenarnya akan lebih jelas bila ditulis dengan penjelasan fisika, tapi saya tidak mampu sok paham fisika walaupun sudah membacanya berulang-ulang. hehehe

Anggap saja sedang membaca tulisan ini seperti “roller coaster” yang terkadang membuat pusing. Terakhir saya hanya mengingatkan: satu tiket 'bermain' hanya berlaku untuk satu kali permainan.

Sabtu, 25 Juni 2011

long distance have a long story, isn't it?

Aku tidak tahu apakah tulisan ini akan berguna bagi yang membacanya. Bahkan mungkin aku sedang tidak perduli akan manfaat tulisan ini. Maaf. :)

LDR. Looooong distance relationship.

It’s not that simple as I guess before. Oke, sebelumnya—jujur—kalau aku menemukan pasangan LRD dan si cewek berkeluh: LDR itu susah, aku kangen, aku pengen ketemu dia, biasanya ada dia, biasanya pergi sama dia, biasanya cerita sama dia, biasanya aku sama dia bla-bla-bla! Dan—karena saat itu aku tidak pernah merasakan LDR(yang sesungguhnya)—maka responku biasa saja. Cenderung adem-ayem, sambil mengernyitkan dahi dalam hati berkata “Ini cewek lebay banget ya?”

Ok. And now I included to one of that “cewek lebay”. I’m on LDR all ready! In the beginning I think that I can lead this relationship well. First day, second day, day by day in first week I realy felt OK! I optimistic that I will! I’m a independent woman, I will lead it easy. But, it not go along way. Hahaha, I just too confident with my self. Coz in the fact? I’m not that strong, I’m not that patient, I cry for him, I wake up in the midnight, I don’t know. Feeling like edgy, sensitive,feels like not his important thing anymore. Sad!

Orang bilang kalau LDR itu kuncinya percaya sama pasangan masing-masing. Masuk akal! Secara fisik dia tidak akan bisa kita lihat, tapi tetap bisa dirasakan. Aku mengikuti resep sukses LDR ini. Aku percaya sama dia, aku yakin dia tidak akan melakukan hal aneh-aneh yang akan menyakiti hati orang yang merindukan dia di sini. Aku percaya dia, sepenuhnya percaya. Dan percaya kalau dia juga akan jaga kepercayaan aku ini.

Komunikasi! Kata ibu-ibu arisan (y), setiap hubungungan itu harus memiliki komunikasi yang baik dengan pasangan. Aku mulai rancu dengan kata-kata komunikasi yang baik. Standartnya apa coba? Harusnya aku Tanya sampai tuntas tentang komunikasi ini. Bisa dibilang baik/buruk dari mana? I don’t know. Yang jelas kalau aku sama dia sering ngobrol. Sms atau telepon. Lama? Iya dulu, tapi kayaknya sekarang sudah tidak segitu lamanya. Eh, tapi kabar baiknya: komunikasi dengan pasangan yang berkualitas itu tidak dilihat dari seberapa lama kita teleponan atau seberapa banyak nama do’I di inbox kita. Terus? Aku rasa komunikasi yang baik itu jika setiap hari kita bisa membangun relasi kita semakin baik—walaupun jarak memisahkan—dan semakin membawa hubungan jadi dewasa. Bisa dengan saling menceritakan kegiatan masing-masing hari itu dan apa sih yang pasangan itu dapat selama seharian beraktifitas. Hasilnya seharian itu apa, terus di share biar pasangan di sana tahu apa yang kita alami hari itu. Setiap hari juga bukan hari yang penuh kegembiraan! Ada hari sibuk, ada hari lelah, ada hari gak mood, ada hari males, ada hari sedih, ada hari sakit, ada hari marah, etc, itu semua yang harusnya diceritakan. Huft!

Bagaimana kalau komunikasi memburuk? Emh, sebenarnya ini bukan alasan kandasnya hubungan pacaran, bukan juga alasan untuk break, bukan juga alasan untuk berjarak dengan pasangan. Komunikasi seharusnya bukan halangan besar buat pasangan yang LDR bahkan yang sedang tidak LDR juga. Ketika komunikasi memburuk, hati kesal, penuh curiga dan penasaran. Ingatlah saat-saat kita memilih dia untuk menjadi pasangan kita. Apa yang mendasari kamu berpacaran/bertunangan/menikah dengan dia? Apa visi kalian bersama-sama? Kadang kita lupa meletakan dasar ini diurutan nomer satu dalam perinsip berpacaran. Teman aku banyak yang putus dengan pacarnya karena komunikasi mereka sudah buruk. Haloooo? Yang buruk bisa kita perbaiki! Menara WTC saja bisa tinggi lagi setelah dihancurkan "pesawat nyasar". Apa lagi hanya komunikasi. Apa sih susahnya bicara jujur satu sama lain?

Gampangkan teorinya? Berbagi cerita sebentar. Saat ini masalah yang sedang aku dihadapi dalam LDR adalah merasa kualitas komunikasi dengan pasangan memburuk. Karena jarang telepon atau sms? Bukan itu masalah aku! Aku hanya sulit mengontrol emosi, kadang berspekulasi dengan pikiran sendiri. Bahaya? Iya jelas laaaah! Tidak mendapat apa yang aku harapkan pasti--em, aku sedih, marah sama dia yang di sana, nangis sendirian di kamar! But it’s not a big problem. Aku dan dia harus sama-sama menyadari masalah kecil ini dan segera menyelesaikannya.

Apa masalah dengan pasanganmu saat ini? Cepat selesaikan! Eh, tapi kalau masalahnya sudah menyangkut visi kedepan yang jauuuuuh berbeda, keyakinan yang—memang harus—dipeluk erat2 oleh kedua pihak, ya udah sih direlakan saja untuk berakhir. Jangan buang-buang waktu untuk hal yang kemungkinan besar akan sia-sia.
Sekian! :)

hope this note will give u another understanding

Senin, 11 April 2011

Kata Siapa Hidup di Dunia ini "Keras"?

11 April 2011
Tau pribahasa ''Nila setitik rusak susu sebelanga''?
Artinya begini: gara-gara kejelekan sedikit saja itu bisa merusak hal baik disekitarnya. (begitulah kira-kira). Kira-kira juga, begitulah yang sedang saya rasakan.
Hari ini di kantor saya ditegur habis-habisan karena kesalahan ketik (menurut saya itu masalah kecil tapi menurut bos saya itu adalah kesalahan fatal) yang saya lakukan berulang-ulang. Oke, poin-nya bukan di error typeing itu. Tapi saya! Yang mengetik itu bukan tukang ketik, tapi saya yang adalah lulusan sarjana. Bos saya--seorang yg sangat perfeksionis--mengharapkan saya untuk benar-benar bekerja seperfect keinginannya. Jadi kalau pepatah di atas tadi saya masukan dalam sebuah formula analogi kejadian siang tadi. Maka akan menjadi seperti ini: susu sebelanga tadi adalah hal-hal baik yang saya lakukan selama bekerja di tempat itu. Dan nila setitik adalah typeing error yg saya lakukan pada ketikan2an saya. Dan ketika hal itu terus berulang--OMG--petaka datang! Entahlah saya merasa sudah melakukan semuanya dengan maksimal, banyak pekerjaan lain yang sudah saya selesaikan dengan baik, tapi semuanya tidak dilihat. Parahnya Typeing error itu sangat jadi perhatian si bos! Lepas dari mood atau tekanan yang dialami bos saat ini hingga dapat mempengaruhi emosinya, saya merasa tidak dihargai.
Saya berani sumpah, kerja di konsultan dengan deadline yg terus menerus menguntit tiap ketikan tangan saya membuat saya tidak santai. Dan ini pekerjaan pertama saya. Dan parahnya lagi ini adalah konsultan lingkungan! Helooo...saya anak ekonomi menejemen operasional. Ada hubungan apa ekonomi sama ngitung kualitas air?!
Apapun itu, entah salah langkah, entah kecelakaan, tapi saya yakin kalau di tempat yang sekarang ini Tuhan lagi ingin mengajar saya. Mungkin ada sesuatu dalam diri saya yang hanya bisa diatasi di tempat ini (halah!) Sedikit curhat, sempat merasa 'terjebak' ditempat ini. Tapi aku coba jalanin, coba mengerti, coba mengikuti apa maunya pekerjaan ini. Aku coba belajar apa itu ilmu lingkungan. Lembur? Sering! Saya membantu menyusun laporan penelitian yg harus di koreksi bos,nantinya. Dan saya juga harus membaca angka-angka penelitian yang saya tidak tau itu apa, tapi saya harus membuat laporannya! Kadang senang juga sih soalnya bisa pulang siang, tapi tetep bawa kerjaan pulang! (--')
Jadi, sebenarnya intinya begini: Ketika kita kerja--ga perduli siapapun orangnya--maka kita dapat tuntutan di sana. Apa tuntutannya? Tuntutan dunia kerja adalah sempurna! Kerja yang sempurna akan memberikan kualitas baik, dan hal ini yg akan memajukan usaha di tempat kantor tersebut. Ga perduli apa background pendidikan kita, ketika kita bersedia di situ, maka tuntutannya akan sama dengan yang ahli dalam bidang itu.
Makanya, sebelum saya semakin gila, dan hilang hasrat dengan panggilan saya yang sebenarnya, saya putuskan untuk segera hengkang dari sini.
Akhir kata saya bertanya: jadi, siapa yg bilang hidup di dunia ini ''keras''? saya salah satunya yang bilang!
Published with Blogger-droid v1.6.5

Jumat, 08 April 2011

oh dear God

I miss talking to You at midnight
I want to tell everything, although I know that You already knew.
I would like to bring my fear and doubt, than replace it with faith in Your promises.
I just want to feels like a little children..
Published with Blogger-droid v1.6.5

Senin, 31 Januari 2011

The Persuit of Holiness

Hari ini seorang teman baikku memberiku dan 2 temanku yang lain sebuah buku. Buku yang sama, The Persuit of Holiness. Aku percaya ini bukan kebetulan.

Beberapa waktu terakhir aku bertanya-tanya tentang kekudusan, kompromi, tentang dosa dan tidak dosa. Semua dalam berbagai aspek hidupku, mulai dari tutur kata, tingkah laku, hubungan dengan keluarga, berpacaran, pekerjaan, bahkan hal-hal yang masih ada dalam pikiranku. Beberapa waktu belakangan selalu terusik dengan kata-kata ini: KEKUDUSAN!!

Terutama dalam berpacaran, relasi dengan orang lain, dan pekerjaan, aku sangat ingin tau. Seberapa besar aku telah berkompromi hingga saat ini. Boleh kah ini? Boleh kah itu?

Buku ini masih dalam smpul plastiknya yang rapat. Aku akan menyingkirkan buku2ku yang sedang dlam proses baca. Aku dahulukan buku ini. Trimakasih, Ghea buat bukunya. Trimakasih Tuhan untuk mengusik hatiku yang terlalu apatis selama ini.
Published with Blogger-droid v1.6.5

Kamis, 27 Januari 2011

Bakwan Tahu isi telur puyuh

Kemarin, pas lagi laper2nya, cari makanan di kulkas, eh gak ada apa2 :(
Cuman ada tahu putih, telur puyuh, sama udang T.T gak ada sayur..
Oke, tapi akhirnya malah berkreasi dengan bahan2 itu.. Walaaa... Rasanya lumayan koq buat nyemil2 n ganjel perut. Kalo mau coba, ini resepnya:
Published with Blogger-droid v1.6.5
tahu putih 3 kotak, telur puyuh rebus 8 butir, daun bawang di iris, telur ayam, bawang merah, bawang putih, garam, merica di uleg semuanya. semua bahan di campur, tambah tepung terigu 2 sendok makan, tepuk beras 1,5 sendok makan. aduk lagi sampai jadi adonan yg tidak terlalu kalis. ambil adonan menjadi lonjong2 dengan isi telur puyuh atau udang. bentuk pakai tangan. setelah itu langsung goreng, dan bentuk adonan yg lainnya sampai adonan habis. untuk udang, pakai udang windu atau galah, kupas kulitnya, tapi sisain kepala dan ekornya. selamat mencoba :) memasak itu menyenangkan :D

Rabu, 12 Januari 2011

yang positif dari rencana kenaikan BBM

Kemarin sempat baca koran sebentar. Laporan penjualan roda 4 dari toyota. Tahun 2011 ini diramalkan penjualan unit mereka akan terus meningkat. (yayayaya... Kalo aku jadi sales-nya pasti bahagia bukan kepalang, coz bonus pasti banyak). Tapi--selalu ada tapi--ramalan peningkatan penjualan ini terhalang dengan isu kenaikan BBM dan kebijakan pemerintah tentang BBM non subsidi. Karena hal ini dikuatirkan penjualan mereka malah menurun.

Entah,lah.. Disamping sebel dan ikut kuatir (karna saya juga pengguna kendaraan bermotor), tpi di sisi lain saya senang. Bayangkan saja kalau penjulan kendaraan bermotor di Indonesia terus meningkat. Padahal di Indonesia mobil2 lama masih banyak di gunakan juga. Apa jadinya jalan raya??? Tambah macet aja.

Negara kita memang belum memiliki sistem, transportasi yang baik. Kendaraan umum beroperasi dengan tingkat kenyamanan yg rendah, sehingga akhirnya orang2 lebih memilih kendaraan pribadi. Tingkat disiplin sarana transportasi juga hampir buruk sekali. Jumlah armada transportasi umum juga sedikit. Jangan lihat kota besar, tapi lihat bagaimna dengan daerah2 kota kecil atau pedesaan. Di malang, kota saya sekarang, jalanannya saja sudah padat. Macet dimana2, asap dimana2, klakson dimana2.

Kita hanya butuh transportasi yg baik, memadai, ontime, dan nyaman. Kalau di malang ada transportasi seperti bus way di jogja, mungkin saya akan memilih naik bus way saja. Andaikan kereta api di indonesia seperti di jepang, saya juga lebih suka naik kereta daripada nyetir sendiri jauh2.. Hehe..

Huhuhu.. Udah dh, pegel ngetik di HP nih, kapan2 aja kalo lagi kencan sama PC, aku lanjutin lagi. Intinya sih cuman 1, semoga sari kebijakan pemerintah ttng BBM ini menjadi pertimbangan masyarakat Indonesia dalam memutuskan pembelian kendaraan. Lagian jalan udah penuh. Rumah 1, mobil 1 juga cukup. Hehehe
Published with Blogger-droid v1.6.5